Minat Baca Masyarakat di Perpustakaan Jabar Masih Sangat Rendaht

24-04-2013 / KOMISI X

Pemerintah Daerah  Jawa Barat sudah saatnya mendorong masyarakat untuk meningkatkan minat baca di perpustakaan, mengingat sampai saat ini masyarakat Jabar utamanya anak-anak masih sangat kurang datang ke Perpustakaan untuk membaca buku.

Demikian dikatakan Anggota Komisi X DPR Hj. Harbiah Salahuddin, saat pertemuan dengan Kepala Badan Perpustakaan dan Kearsipan Daerah Enny Heryani Ratnasari di Gedung Perpustakaan Daerah Jln. Kawaluyaan Indah II no. 4 Sukarno Hatta Bandung Selasa (23/4) sore.    

Harbiah Salahuddin menambahkan sudah saatnya Pemda mengcover dan meningkatkan minat baca khususnya untuk anak-anak dan utamanya di Perpustakaan keliling. Demikian pula perpustakaan Desa harus lebih ditingkatkan sehingga menarik anak-anak untuk datang dan membaca buku.

Minat baca lanjut dia, mestinya muncul dari masyarakat, sementara pemerintah menyediakan sarana dan prasarana ataupun progam yang menunjang minat baca. Ia yakin bila minat baca ditingkatkan ditunjang situasi dan kondisi yang positifmaka  anak-anak akan menjadi senang dan rajin mendatangi perpustakaan untuk membaca buka.  

Sementara Kepala Badan Perpustakaan dan Kearsipan Daerah Hj. Enny Heryani Ratnasari mengungkapkan, konsep dan kebijakan Pemerintah Daerah dalam membangun Perpustakaan utamanya untuk meningkatkan minat baca sudah dilakukan. Seperti mengembangkan perpustakaan Desa serta mengembangkan layanan mobil perpustakaan keliling, dan bekerjasama jaringan perpustakaan dengan Kab/Kota, Perguruan Tinggi, Sekolah TK, SD, SMP dan SMA serta Taman Bacaan.  

Namun diakuinya, selama ini masih mengalami kendala, yaitu rendahnya minat baca masyarakat yang diakibatkan lebih banyaknya budaya menonton televisi.   Acara-acara TV bagi anak-anak lebih menarik sekaligus menyita banyak waktu luang sehingga tidak tersedia untuk membaca.

Pemda lanjut Heryani, selalu berupaya mendorong minat baca masyarakat dalam mewujudkan Budaya Baca dan Budaya Menulis. Dia juga mengatakan bahwa program perpustakaan desa sudah dikembangkan melalui dana dekonsentralisasi (APBN) sejak tahun anggaran 2007-2013 demikian juga untuk perpustakaan digital juga sudah dikembangkan.

Ditambahkan, dukungan Gubernur terhadap perpustakaan di Jawa Barat juga sangat baik, terbukti dengan terwujudnya pembangunan Perpustakaan bertaraf Internasional, pengadaan buku secara bertahap dan pembangunan Perpustakaan digital serta pengembangan Perpustakaan Pondok Pesantren, PKK dan Perpustakaan Keliling.(Spy).

BERITA TERKAIT
Pidato Presiden Tempatkan Pendidikan, Kesehatan, dan Keadilan Sosial Fondasi Utama Indonesia Emas 2045
15-08-2025 / KOMISI X
PARLEMENTARIA, Jakarta – Ketua Komisi X DPR RI, Hetifah Sjaifudian, menyampaikan apresiasi yang tinggi atas pidato kenegaraan Presiden Republik Indonesia,...
Pendidikan Tulang Punggung Utama Menuju Indonesia Emas 2045
15-08-2025 / KOMISI X
PARLEMENTARIA, Jakarta – Wakil Ketua Komisi X DPR RI, Lalu Hadrian Irfani, mengingatkan bahwa pendidikan adalah tulang punggung utama dalam...
80 Tahun Indonesia Merdeka, Kesetaraan Akses dan Kualitas Pendidikan Masih Jadi Persoalan
14-08-2025 / KOMISI X
PARLEMENTARIA, Jakarta – Wakil Ketua Komisi X DPR RI, Lalu Hadrian Irfani, mendesak pemerintah untuk melakukan reformasi pendidikan secara menyeluruh...
Komisi X Dorong Literasi Digital Masuk Kurikulum sebagai Pendidikan Karakter Anak
11-08-2025 / KOMISI X
PARLEMENTARIA, Jakarta - Wacana pelarangan gim Roblox bagi anak-anak oleh Menteri Pendidikan Dasar dan Menengah (Mendikdasmen) Abdul Mu’ti kembali membuka...